YOUTH FOR THE FUTURE

SELAMAT DATANG DI BLOG PMR UNIT SMPN 18 KOTA BOGOR

Minggu, 13 Juni 2010

Kemanusiaan dan Sukarela

Dalam berbagai kegiatan PMI komitmen terhadap kemanusiaan seperti Strategi 2010 berisi tentang memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan melalui promosi prinsip nilai kemanusiaan, penanggulangan bencana, kesiapsiagaan penanggulangan bencana, kesehatan dan perawatan di masyarakat, Deklarasi Hanoi (United for Action) berisi penanganan program pada isu-isu penanggulangan bencana, penanggulangan wabah penyakit, remaja dan manula, kemitraan dengan pemerintah, organisasi dan manajemen kapasitas sumber daya serta humas dan promosi, maupun Plan of Action merupakan keputusan dari Konferensi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di Jenewa Swiss tahun 1999.

Dalam konferensi tersebut Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrar di bidang kemanusiaan.

Hal ini sangat sejalan dengan tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Transfusi Darah. Kinerja PMI dibidang kemanusiaan dan kerelawanan mulai dari tahun 1945 sampai dengan saat ini antara lain sebagai berikut:

Pertama, membantu saat terjadi peperangan/konflik. Tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI pada masa perang kemerdekaan RI, saat pemberontakan RMS, peristiwa Aru, saat gerakan koreksi daerah melalui PRRI di Sumbar, saat Trikora di Irian Jaya, Timor Timur dengan operasi kemanusiaan di Dilli, pengungsi di Pulau Galang.

Kedua, membantu korban bencana alam. Ketika gempa terjadi di Pulau Bali (1976), membantu korban gempa bumi (6,8 skala Richter) di Kabupaten Jayawijaya, bencana |Gunung Galunggung (1982), Gempa di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi (1994), gempa di Bengkulu dengan 7,9 skala Richter (1999), konflik horizontal di Poso-Sulteng dan kerusuhan di Maluku Utara (2001), korban gempa di Banggai di Sulawesi Tengah (2002) dengan 6,5 skala Richter, serta membantu korban banjir di Lhokseumawe Aceh, Gorontalo, Nias, Jawa Barat, Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, Pantai Pangandaran, dan gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Semua dilakukan jajaran PMI demi rasa kemanusiaan dan semangat kesukarelawanan yang tulus membantu para korban dengan berbagai kegiatan mulai dari pertolongan dan evakuasi, pencarian, pelayanan kesehatan dan tim medis, penyediaan dapur umum, rumah sakit lapangan, pemberian paket sembako, pakaian pantas pakai dan sebagainya.

Ketiga, transfusi darah dan kesehatan. Pada tahun 1978 PMI memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertama kalinya kepada donor darah sukarela sebanyak 75 kali. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 telah diatur tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah. Keberadaan Unit Transfusi Darah PMI diakui telah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Ribuan atau bahkan jutaan orang terselamatkan jiwanya berkat pertolongan Unit Transfusi Darah PMI. Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, hampir di setiap PMI di berbagai daerah memiliki poliklinik secara lengkap guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara murah.

Serba serbi

Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasarkepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

JUMBARA

JUMBARA atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR

TRIBAKTI PMR

Dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui-dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota PMR. TRI BAKTI PMR tersebut adalah: 1. Berbakti kepada masyarakat 2. Mempertinggi ketrampilan, menjaga kebersihan serta kesehatan 3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi independen dan netral di Indonesia yang kegiatannya di bidang sosial kemanusiaan. dallam melaksanakan seluruh aktifitasnya PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip Palang Merah dan Bulan sabit merah Internasional yaitu kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan. sampai saat ini memiliki 31 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 300 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh indonesia

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau biasa disingkat P3K adalah usaha-usaha untuk menangani korban kecelakaan sesegera mungkin di tempat kejadian.

Kotak P3K

Kotak P3K adalah kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dll.

Kecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Sebagai contoh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan tertusuk benda tajam dan sebagainya. Perkataan kecelakaan diambil dari kata dasar celaka. Penambahan imbuhan "ke"... dan ..."an" menunjukkan nasib malang yang terjadi atau menimpa.

Secara teknis, "kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang disebabkan oleh kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal mengambil langkah berjaga-jaga. Jika yang akan terjadi diketahui akibat kelengahannya, peristiwa itu bukanlah "kecelakaan" pada peringkat itu, dan orang yang lengah tersebut harus bertanggung jawab atas kerugian dan kecelakaan orang lain. Dalam "kecelakaan" yang sebenarnya, tak satupun pihak yang dapat dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan atau kemungkinan terjadinya amat rendah. Contohnya, seorang ahli farmasi salah memberi label obat dan pasien yang memakannya keracunan.

Menanggulangi Bahaya HIV-AIDS

Pendahuluan

Diantara dampak negatif dari kemudahan komunikasi di antara anggota masyarakat secara global ke dalam negara kita adalah muncul dan berkembangnya penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS. Untuk pertama kalinya penderita AIDS diketahui pada tahun 1981 di Amerika Serikat dan penyakit ini kemudian berkembang luas di benua Afrika dan negara barat seperti Eropa dan Amerika Latin hingga Indonesia (1987). Dan pada tahun 1996 diketahui penderita HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 438 orang.

Studi dari UNDP (United Nation Development Program) menyatakan bahwa biaya langsung dan tak langsung sampai meninggal menghabiskan dana sebesar 14 milyar.

HIV/AIDS dan Permasalahannya

1. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia, dengan akibat turunnya/hilangnya daya tahan tubuhnya sehingga mudah terjangkit dan meninggal karena penyakit infeksi, kanker lainnya. Dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya atau obat untuk penyembuhannya.

2. Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia terkena infeksi virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah jumlah penderita 70% adalah kalangan pemuda, usia produktif.

3. Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual, heteroseksual, promiskuitas, penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan free sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama (khususnya para remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).

4. Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-perubahan nilai kehidupan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan seksual antar individu.

5. Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS adalah remaja yang meninggalkan rumah/minggat menjadi anak jalanan, dan tuna susila yang melakukan seksual aktif dan pecandu narkoba secara bebas dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.

Apakah Yang Dimaksud AIDS?

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Celakanya, apabila virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, secara pelan-pelan merusak sistem kekebalan tubuhnya sehingga serangan penyakit lain, yang biasanya tidak berbahaya, akan dapat menyebabkan kematian.

Mengapa Perlu Tahu HIV/AIDS?

· AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan.

· Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin pencegahnya.

· AIDS dapat menyerang semua orang tanpa pandang bulu.

· Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun.

· Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak diketahui oleh dirinya sendiri maupun orang lain, bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat dan merasa dirinya sehat.

Pandangan Salah Tentang HIV/AIDS

Banyak orang telah mendengar tentang AIDS, namun tidak semuanya mempunyai pengetahuan yang sama dan benar tentang HIV/AIDS. Ini terlihat dari pandangan salah yang sering ditemui antara lain:

* AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual biasa, seperti sipilis, kencing nanah, dan penyakit menular lainnya.
* AIDS dianggap mudah dicegah, misalnya hanya dengan menjaga kebersihan badan pasangannya, dengan minum jamu, atau obat antibiotika sebelum melakukan hubungan seksua
* AIDS dianggap sebagai kutukan Tuhan sehingga pengidap HIV dan penderita AIDS adalah orang yang terkutuk yang harus dikutuk.
* AIDS dianggap hanya menyerang kota-kota besar yang sering dikunjungi oleh turis-turis dari mancanegara.

Gejala-Gejala Penyakit AIDS (ARC=AIDS Related Complex)

Untuk memastikan apakah seseorang kemasukan virus HIV, ia harus memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang disebut degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:

1. Lelah berkepanjangan
2. Sering demam (>38 °C)
3. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
4. Berat badan turun mencolok
5. Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
6. Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas
7. Bercak putih/luka dalam mulut

Siapa yang Beresiko Tinggi Tertular HIV/AIDS?

1. Mereka yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena HIV/AIDS tanpa menggunakan pengaman kondom.
2. Orang yang berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan yang berisiko seperti pelacur dan homoseksual.
3. Orang yang mendapat transfusi darah yang tercemar virus.
4. Penggunaan alat suntik secara bergantian tanpa melalui sterilisasi
5. Anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus HIV.
6. Orang yang karena pekerjaannya sering berhubungan dengan dengan penderita HIV/AIDS seperti dokter, perawat, petugas transfusi darah, bidan, dan sebagainya, karena dikhawatirkan ada luka di tubuhnya. Hal tersebut akan menjadi pintu masuk virus HIV/AIDS.
7. · Para keluarga yang salah satu anggota keluarganya bepergian jauh dan lama seperti pelaut, sopir truk, dan pedagang keliling.
8. Para keluarga yang hubungan suami/istri sedang tidak akur atau retak.
9. Para keluarga yang memiliki remaja menjelang akil baligh dan yang mempunyai remaja putus sekolah yang perilakunya sehari-hari tidak terkontrol.

Bagaimana Proses Penularan HIV/AIDS?

Cairan tubuh penderita AIDS yang berperan dalam penularan adalah darah, sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya yang tercemar HIV, misalnya air ludah. Cara penularan AIDS terutama melalui:

1. Hubungan seksual, baik dengan sejenis maupun berbeda jenis kelamin yang mengidap virus HIV.
2. Tukar menukar jarum suntik, akupunktur, tato, dan alat cukur yang tercemar virus HIV.
3. Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
4. Dari ibu hamil yang kemasukan virus HIV kepada bayi yang dikandungnya.
5. Pertolongan persalinan yang tercemar virus HIV.

AIDS tidak menular karena:

1. Berjabat tangan, bersentuhan dengan badan, pakaian, dan barang-barang penderita HIV/AIDS
2. Gigitan serangga atau nyamuk
3. Bercium pipi
4. Makanan dan minuman
5. Hidup serumah dengan penderita, asalkan tidak melakukan hubungan seksual.
6. Berenang bersama-sama dalam satu kolam renang
7. Penderita bersin dan batuk di dekat kita
8. Menggunakan WC yang sama dengan penderita HIV/AIDS
9. Satu kantor atau sekolah, dll.
10. Namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila ada kulit kita yang terluka dapat menjadi pintu masuknya virus HIV.

Bagaimana Mencegah Tertularnya HIV/AIDS?

· Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan.

· Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain:

1. Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan.

2. Hindari alat tercemar

* Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul
* Jarum suntik jangan bergantian dan tidak mengkonsumsi narkoba
* Alat cukur jangan bergantian
* Jarum tindik,tato,alat salon harus steril
* Hati-hati bila kerokan

3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain

4. Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang menyimpang.

5. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual.

6. Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka.

7. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil.

8. Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain.

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap Virus HIV dan Penderita AIDS?

· Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah laku yang bisa menularkan virus HIV.

· Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan bijaksana serta jangan dikucilkan dari pergaulan.

· Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

· Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan yakinkan tobatnya diterima Tuhan dan tetap beramal baik hingga akhir hayatnya.

· Ringankan penderitaan batin penderita AIDS.

· Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan perawatan jenazahnya secara khusus.

Upaya Pencegahan HIV/AIDS Menurut Ajaran Islam

1. Memahami ajaran Islam dengan mengetahui bahwa ada lima komponen kehidupan yang dijadikan standar kesejahteraan hidup dalam ajaran fiqih Islam, yaitu jiwa, akal, fikiran, harta benda, nasab/keturunan dan agama/ keyakinan.

2. Memahami arti kesehatan, bahwa menurut kesimpulan munas MUI Tahun 1983 kesehatan adalah “ketahanan jasmaniah rohaniah dan sosial yang dimiliki sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya, dan ada tiga jenis kesehatan, yaitu kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan masyarakat. Dalam kontek kesehatan fisik, Nabi bersabda “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”.

3. Melalui dakwah Islamiyah dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar.

4. Mewaspadai tipu daya setan dan tingkah lakunya, dimana Allah berfirman:

Artinya:

(Allah) berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (Al-A’raf: 18)

5. Mencegah melalui pendidikan sejak dini, baik lingkungannya maupun keluarga. Pendidikan agama Islam bagi anak-anak sejak pra-sekolah sampai sekolah.

Perawatan/Penanggulangan Penderita HIV/AIDS

1. Melakukan taubat kepada Allah, artinya meskipun Allah membenci manusia yang melakukan dosa, akan tetapi jika pendosa itu bertaubat, beriman dan beramal sholeh, maka dosa-dosanya akan dihapus oleh Allah dan akan diganti dengan kebaikan.

2. Tetap melaksanakan ibadah kepada Allah, artinya meskipun dalam keadaan sakit HIV/AIDS harus diajak terus berupaya menjalankan ibadah shalat, sebab kebaikan yang terdapat dalam sholat itu akan menghapuskan kejelekan/ kejahatan.


“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”

(Surat Huud:14)

3. Tetap berbaik sangka dan tidak putus asa.

4. Berjanji untuk tidak menularkannya kepada orang lain dan tidak lagi melakukan perzinahan yang mengakibatkan orang tertular HIV/AIDS.

5. Beramal Sholeh dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Penutup

Posisi Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim, letaknya sangat strategis sebagai jalur lalu lintas antar negara menjadi risikan penularan HIV/AIDS, yaitu penyakit yang sangat berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga penderita tidak mampu bertahan terhadap serangan suatu penyakit. Begitu pula Jawa Timur dan khususnya Kota Malang yang telah menjadi berhimpunannya Mahasiswa, pelajar, serta wisatawan asing dan domestik sangat rawan tertular penyakit HIV/AIDS, karena sulitnya pengawasan terhadap seseorang yang terjangkitnya menular yang membahayakan itu.

Penanggulangan penyakit baru khususnya HIV/AIDS, hendaknya memper-hatikan empat dimensi, yaitu dimensi biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. Oleh karena itu pendidikan moral, etik agama sudah harus ditanamkan sejak dini. Begitu pula penanggulangannya ditanamkan sejak dini. Begitu pula penang-gulangannya dilakukan secara kuratif dan preventif harus diupayakan da’wah secara kaffah dan akurat serta intensif, terutama tentang tata kehidupan seksual yang Islami, hidup bersih dan nilai-nilai kepasrahan terhadap kebesaran Allah dan arti taubatan nasuha.

KEDARURATAN MEDIS (KASUS MEDIS)

A. GEJALA

1. Demam

2. Nyeri

3. Mual, muntah

4. Baung air kecil berlebihan atau tidak sama sekali

5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat

6. Sesak atau merasa sukar bernapas

7. Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pad mulut


B. TANDA

1.Perubahan status mental

2. Perubahan irama jantung: nadi cepat/lambat, tidak teratur, lemah/sangat kuat

3.Perubahan pernapasan : irama dan kualitas

4.Perubahan warna kulit: suhu, kelembaban, keringat berlebih, sangat kering,
perubahan warna (pucat, biru, terlalu merah)

5.Perubahan tekanan darah : sangat rendah atau tinggi

6. Manik mata (pupil) : melebar , mengecil

7.Bau khas dari mulut atau hidung: bau karbon, dll

8.Aktivitas otot tidak normal: kejang atau kelumpuhan

9.Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare

10. Tanda-tanda lain yang seharusnya tidak ada.



C. PEMBAGIANNYA

1.Gangguan Jantung dan Pernapasan

Contoh :

a. Gangguan Jantung : Serangan Jantung, Angina (Pectoris) dan Gagal Jantung.

b. Gangguan Pernapasan : ISPA, Edema, Penyakit paru obstruktif menanhun,
pmotoraraks,Asma/Alergi, Sumbatan jalan napas, Emboli paru
dan Hiperventilasi.



2.Gangguan Kesadaran atau Perubahan Status Mental

Contoh :

a. Hipoksemia : kadar Oksigen dalam darah rendah

b. Hipoglikemia : Kadar zat gula dalam darah rendah

c. Hiperglikemia: Kadar zat gula dalam darah tinggi

d. Stroke (Pitam Otak): Terjadi akibat sumbatan / pecahnya pembuluh darah dalam otak.

e. Pingsan (Syncope/Collapse): Karena eredaran darah ke otak berkurang.

f. Kejang umum : Ayan (Epilepsi)

g. Demam, Infeksi

h. Keracunan

i.Cedera Kepala

j.Gangguan Jiwa : Histeria (penderita ingin mendapat perhatian orang sekitarnya).



3.Gangguan Akibat Perubahan Lingkungan

Contoh :

a. Hipertermia : Kejang Panas , Kelelahan Panas ( Heat Exhhaustion), dan Sengatan
Panas (Heat Stroke),

b. Hipotermia : Paparan dingin; apabila tidak dapat mempertahankan panas tubuh.



4.Keracunan



5. Lain-lain

Contoh :

a.Tenggelam

b.Nyaris Tenggelam : Penderita masih bernapas dan membatukan air keluar





PERTANYAAN.



1. Sebutkan gejala dari kedaruratan medis !

2. Sebutkan tanda dari kedaruratan medis !

3. Sebutkan pembagian kedaruratan medis secara umum beserta contoh kasusnya !

4. Ceritakan pengalaman anda pad waktu sakit tentang apa yang anda rasakan dan
apa saja yang anda atau orang sekitar anda lakukan !



1. GANGGUAN JANTUNG DAN PERNAPASAN

a. Gangguan Jantung

Nyeri di dada akibat serangan jantung dapat terjadi karena gangguan sirkulasi darah jantung yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sebagian jantung .

ARTERIOSKLEROSIS adalah penampang pembuluh darah menyempit akibat proses perlemakan.
“semua gejala nyeri di dada harus dianggap sebagai serangan jantung”.

Catatan : Gejala nyeri di dada selain sebagai tanda serangan jantung juga dapat merupakan gejala dari gangguan pencernaan, stress dan ketegangan.

Faktor Risiko Penyakit Jantung

1. Tidak dapat diubah :

- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Jenis kelamin : Pria lebih berisiko dari pada wanita
- Latar belakang etnis : Meningkat pada usia diatas 30 tahun


2. Dapat diubah

- Meroko
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Aktivitas fisik : Gaya kehidupan malas



3. Penyulit :

- Obesitas
- Diabetes
- Stres berlebihan


Gejala dan Tanda

1.Perasaan tidak enak, nyeri atau rasa berat di dada. Nyeri sering menyebar ke
lengan kiri, leher, rahang dan punggung.

2.Nyeri erkembang beberapa menit denga permulaan yang tiba-tiba.

3.Penderita akan memegang dadanya dan sedikit membungkuk.

4.Sering penderita tidak respon, henti napasa dan denyut nadi tidak teraba.

5.Gangguan pernapasan, pada gagal jantung biasanya berupa sesak napas yang terjadi
setelah melakukan aktifitas fisik.

6.Nadi tidak normal : cepat, lemah atau tidak teratur.

7. Palpitasi : jantung terasa berdenyut-denyut.

8.Mungkin terlihat pelebaran pembuluh balik di daerah leher, dan tubuh bagian atas.

9.Bengkak-bengka ering tampak di daerah pergelangan kaki, perut membengkak.

10.Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung.

11.Kepala terasa ringan.

12.Rasa lemas yang muncul mendadak.

13.Kulit termasuk selaput lendir pucat, abu-abu atau kebiruan.

14.Keringat berlebihan.

15. Merasa kiamat.


Penatalaksanaan

1.Tenangkan penderita dan jangan panik.

2.Jangan tinggalakan penderita sendiri.

3. Suruhlah penderita untuk menghentikan semua kegiatannya dan berbaring pada posisi
yang dirasakan paling nyaman (biasanya poisi setengah duduk).

4. Pastikan jalan napas penderita terbuka dengan baik. Beri oksigen bila ada.

5. Kendorkan semua pakaian yang mengikat pada tubuh penderita.

6. Jangan beri makan dan minum.

7. Bila penderita tidak respon maka segera lakukan tindakan BHD.

8. Bawa penderita ke RS / Dokter / Puskesmas terdekat.


“KECEPATAN DIMULAINYA TINDAKAN PERTOLONGAN SANGAT MENENTUKAN KEBERHASILAN PERTOLONGAN”

PERTANYAAN !

1. Apakah gejala yang khas dari serangan jantung ?

2. Apa yang anda ketahui tentang Arteriosklerosis ?

3. Sebutkan dan jelaskan faktor risiko dari penyakit / gangguan jantung !

4. Sebutkan gejala dan tanda dari penyakit/ gangguan jantung !

5. Sebutkan bagimana cara penatalaksanaan penyakit / gangguan jantung !

PMR RELAWAN MASA DEPAN (Materi Kepemimpinan)

Pendahuluan

Coba tanyakan pada diri sendiri :
a. Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin ?
b. Bagaimana agar menjadi pemimpin yang baik di PMI?
c. Apa manfaat kita menjadi seorang pemimpin ?

Namun perlu teman-teman ingat !!!

“Setiap orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan”.
“Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri maupun orang lain”.

Memimpin adalah usaha untuk memotivasi dan mengubah potensi yang ada menjadi realitas”.

Tipe Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Positif
Pemimpin menganggap bahwa manusia pada hakekatnya bersedia untuk melakukan tugas dengan baik asal diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.

2. Kepemimpinan Negatif
Pemimpin menganggap bahwa manusia harus dipaksa untuk mau bekerja dan menjadi produktif.

3. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan.

5. Kepemimpinan yang Lepas
Pemimpin bergantung sepenuhnya pada kelompok yang dipimpinnya.

Keterampian dalam Kepemimpinan

1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk mengerjakan aktivitas tertentu.

2. Keterampilan mengelola manusia
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif dan membangun kerjasama yang baik dalam kelompok yang dipimpinnya.

3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat usaha sebagai suatu keseluruhan terpadu.

Faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

1. Kharisma pribadi pemimpin
Intelegensia
Emosi yang stabil
Mempunyai motivasi dari dalam

2. Orang yang dipimpin
Tingkat kreativitas, inisiatif dan dinamisme dalam kelompok mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan.

3. Situasi / Lingkungan
Tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam gaya kepemimpinan. Ini juga berarti bahwa seorang pemimpin harus fleksibel serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan.

Fungsi Pemimpin Kelompok

1. berinisiatif
a. megajukan tugas dan tujuan
b. mengemukakan masalah yang timbul dalam kelompok
c. menyarankan cara atau ide untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (pemecahan masalah)
2. mencari informasi
a. Meminta fakta atau keterangan benar yang ada kaitannya dengan tugas kelompok.
b. Meminta penjelasan dari pihak lain seandainya diperlukan oleh kelompok
c. Mengajukan saran yang bersifat membangun dan positif
3. memberi informasi
a. Menambah fakta
b. Menambah penjelasan yang masih diperlukan
c. Mengemukakan pendapat secara rasional
d. Memberikan contoh teladan berdasarkan pengalamannya.
4. mengatur, mengarahkan
a. Menafsirkan atau mengembangka ide yang dicetuskan
b. Memperjelas hal-hal yang kabur
c. Menjelaskan istilah yang digunakan
d. Merinci masalah yang ada
5. menyimpulkan
a. Mengumpulkan pendapat yang saling terkait
b. Menyimpulkan saran setelah didiskusikan dengan kelompok
c. Mengajukan kepada kelompok konsep keputusan untuk disetujui atau ditolak
6. membantu, mendukung
a. Menciptakan suasana persahabatan, kesetiakawanan, saling pengertian, saling memberi dan menerima
b. Menghargai setiap anggota dan pendapatnya
7. menjaga saluran komunikasi
a. Menggalang partisipasi anggota kelompok
b. Menyelelaraskan pandangan yang berbeda dan menengahi pertikaian yang ada
c. Mengusahakan adanya kompromi yang sehat dan positif

Apa yang harus teman-teman lakukan sebagai pemimpin dalam PMR ?
a. Anggota PMR Mula : memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer leader).
b. Anggota PMR Madya : memberikan motivasi atau dukungan untuk melakukan perubahan perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer support).
c. Anggota PMR Wira : menjadi pendidik tenaga sebaya perilaku hidup sehat (peer educator).

Menyampaikan Pesan

Diskusi, berbicara bahkan pada saat saling memandang atau lainnya sebenarnya apa yang kita lakukan tersebut adalah mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Proses penyampaian inilah yang disebut dengan komunikasi.

Proses Komunikasi :
Satu arah
Dua arah

Cara berkomunikasi, dibagi menjadi :
a. Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan.
b. Non Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan bahasa gerak tubuh, bahasa isarat maupun ekspresi wajah.

Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi adalah :
a. Komunikator (pengirim pesan)
b. Pesan
c. Media / saluran
d. Komunikan (penerima pesan)
e. Umpan balik (feedback)

Hal-hal yang mendukung komunikasi adalah :
a. kenali diri sendiri
b. kenali orang lain
c. mau mendengarkan
d. memberi pernyataan yang jelas
e. memberi umpan balik
f. mau membuka diri.

Hal-hal yang menghambat komunikasi adalah :
a. egois
b. pemarah
c. hubungan yang tidak serasi antar pengirim dan penerima
d. pengalaman lampau yang tidak baik
e. lingkungan yang buruk
f. membeda-bedakan status sosial
g. permusuhan
h. kharisma
i. stereotip
j. bela diri

Kerjasama
Adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur Kerjasama
1. adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
2. ada pengaturan dan pembagian tugas yang jelas
3. ada koordinasi
4. kesediaan bekerja sambil memperhatikan dan menolong teman lainnya
5. ada manfaat yang dirasakan semua pihak/orang yang terlibat.

Manfaat dari kerjasama adalah :
a. Tugas dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat.
b. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.
c. Bisa lebih akrab dengan teman-teman.

Faktor pendukung kerjasama adalah :
a. Masing-masing pihak menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing
b. Sama-sama paham tujuan kerjasama.
c. Terbuka.
d. Ada yang mau jadi koordinator.

Faktor yang menghambat kerjasama adalah :
a. Tidak bertanggung jawab.
b. Egois (mau menang sendiri).
c. Curiga atau suka mencurigai.
d. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dan sama-sama kerja.

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha.

TRI BAKTI PMR

1. Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat.
Ingin jadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat ? benar banget kalau teman-teman milih gabung di PMR. Karena di PMR kita belajar tentang pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo siaga bencana dan donor darah sukarela.

2. Berkarya dan Berbakti di Masyarakat.
Karena kita mahluk sosial, maka kehidupan kita gak pernah lepas dengan orang lain. Udah tahukah kalau membantu sesame itu penting ?. dan yang lebih penting, membantu sesama itu menyenangkan lho. Ngga salah lagi kalau teman-teman gabung di PMR, karena disini memang tempat berkumpulnya remaja yang peduli, kreatif dan bersahabat.

3. Mempererat Persahabatan Nasional dan Internasional.
Pengen punya banyak temen ? dengan gabung di PMR, kita akan belajar bagaimana menjalin persahabatan dengan orang lain.

Oleh : G. Hartanto Alf.
SUMBER MATERI :
Buku “PMR Relawan Masa Depan Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja” terbitan Markas Besar PMI tahun 2008.
Buku “MATERI PENDIDIKAN PMR WIRA” terbitan Markas Besar PMI tahun 1991.

ORIENTASI PEMBINA PMR

Fenomena Flu Babi

SETELAH kasus flu burung bikin heboh, sekarang muncul kasus flu babi. Kasus flu babi yang disebabkan oleh swine influenza virus (SIV) telah menewaskan 68 orang di Mexico dan menginfeksi 8 orang di Amerika Serikat semakin mengkhawatirkan. WHO telah memperingatkan bahwa flu babi sangat serius dan mengkhawatirkan dapat menjadi pandemi global, menyebar ke seluruh dunia karena menginfeksi manusia.

Di kota Mexico City’s dengan penduduk sekitar 20 juta, pemerintah telah menutup fasilitas publik selama 10 hari di antaranya sekolah, universitas, perpustakaan, dan musium. Menurut data korban flu babi di Mexico berusia antara 25 sampai 45 tahun.Pemerintah setempat telah membagikan masker-masker kepada warganya. Ribuan orang telah memeriksakan kesehatannya.

Ciri-ciri terjangkit flu burung antara lain adalah suhu badan di atas 39 derajat Celcius. Ada tiga langkah untuk memastikan apakah seseorang terjangkit Flu Babi atau tidak, yakni VCR, instalasi virus, dan peningkatan antibodi.

MEXICO-EPIDEMIC-SWINE FLUPemerintah Meksiko mengatakan 81 orang diperkirakan tewas karena wabah virus flu babi manusia. Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah dalam upaya menghentikan penularan penyakit yang menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, bisa menjadi pendemi. Kasus yang diduga atau telah dipastikan flu babi pada manusia juga dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan tempat lain.

Setidaknya pada kasus yang telah dipastikan terlihat satu versi baru virus H1N1 – penyakit yang biasanya menjangkiti babi dan secara sporadis menular pada manusia. H1N1 adalah jenis virus yang menyebabkan wabah flu musiman pada manusia, namun versi yang baru ditemukan ini memuat materi genetik dari versi yang biasanya ada pada babi dan unggas.

Saat ini belum ditemukan vaksin untuk jenis baru ini namun pada kasus parah penyakit itu bisa diatasi dengan obat anti viral.Masih belum jelas keefektifan vaksin flu yang ada dalam melindungi manusia terhadap virus jenis baru ini, karena secara genetik berbeda dengan virus flu lainnya. Virus yang menyerang pernapasan ini menular lewat batuk atau bersin.

Meski sejauh ini kasus kematian akibat virus baru itu hanya terjadi di Meksiko, penyakit itu telah menyebar ke Amerika Serikat dan dugaan penularan pada manusia juga ditemukan di tempat lain:

1. Sebelas orang di Amerika Serikat dikonfirmasi terjangkit flu babi
2. Delapan kasus di satu sekolah menengah atas New York tengah diselidiki, dan 200 murid sakit ringan dengan gejala flu
3. Dua puluh satu murid dan tiga guru di Selandia Baru, sebagian memiliki gejala flu, yang baru kembali dari Meksico dikarantina dan diperiksa
4. Satu rumah sakit di Inggris yang memeriksa satu awak pesawat menyatakan tidak menemukan kasus flu burung

Meksiko lumpuh

Di Meksiko, gedung pemerintah ditutup sementara ratusan acara dibatalkan. Sekolah di dalam dan sekitar kota Meksiko ditutup hingga tanggal 6 Mei, dan sekitar 70% bar dan restoran di ibukota ini juga tutup untuk sementara. Warga diminta untuk tidak berjabat tangan, dan kedutaan besar Amerika di negara itu menyarankan pengunjung untuk menjaga jarak setidaknya 1,8m dari orang.

Menteri Kesehatan Meksiko, Jose Cordova, mengatakan sejak tanggal 13 April 1.324 orang masuk rumah sakit dengan gejala flu dan diperiksa untuk mengetahui apakah mereka terjangkit flu babi ini.

“Dalam periode yang sama, 81 orang meninggal kemungkinan karena virus ini namun hanya 20 kasus yang sudah dipastikan terjangkit flu babi,” ujarnya.

Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan sejumlah langkah darurat untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah itu antara lain kekuasaan untuk mengisolasi warga yang diduga terjangkit virus tersebut tanpa ada konsekuensi hukum setelahnya.

Kekhawatiran internasional

Di Amerika Serikat, tujuh orang di Kalifornia, dua orang masing-masing di Texas dan Kansas dipastikan terjangkit virus baru ini. Di New York City, komisaris kesehatan kota Dr Thomas Frieden mengatakan tes awal yang dilakukan pada murid yang sakit memperlihatkan mereka kemungkinan terjangkit virus itu. Pemeriksaan lebih lanjut akan memastikan apakah mereka terjangkit virus yang sama dengan di tiga negara bagian lain.

Sementara itu WHO mengatakan virus ini berpotensi menjadi pandemi meski terlalu dini untuk memastikan waktunya. Direktur Jendral WHO Margaret Chan mengatakan kasus kematian yang terjadi ini menyebabkan “keadaan darurat kesehatan masyarakat yang mengkhawatirkan dunia internasional” dan semua negara harus bekerjasama dalam memperketat pengawasan.

WHO meminta semua negara untuk lebih waspada terhadap gejala flu atau pneumonia yang tidak biasa yang menjangkiti warga, khususnya di kalangan warga dewasa yang sehat yang merupakan ciri-ciri pandemi di masa lalu.Para pejabat mengatakan sebagian besar korban tewas di Meksiko sejauh ini adalah orang dewasa bukannya anak-anak atau orang tua.

Tips Hindari Flu Babi

VIRUS strain baru flu babi (swine flu) memang bisa mematikan. Apalagi virus strain baru bisa menyebar dengan cepat. Sebabnya, tak seorang pun punya kekebalan alami terhadap virus baru ini. Dan butuh waktu beberapa bulan untuk mengembangkan vaksinasi virus ini.
Namun setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi yang ditularkan dari orang ke orang ini. Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa tips.
• Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
• Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
cucitangan• Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
• Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
• Jika Anda sakit flu, CDC menyarankan Anda untuk tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.
Di Meksiko, negara yang paling parah dilanda wabah flu babi ini, pemerintah negeri itu mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk tidak berciuman, meski hanya cium pipi. Demikian seperti dilansir CNN, Senin (27/4/2009).
Pemerintah Meksiko juga mengimbau untuk tidak berada di antara kerumunan orang banyak serta tidak berdekatan dengan orang lain yang sakit. Penggunaan masker juga digalakkan di negeri itu.
Sejauh ini setidaknya 81 orang telah meninggal akibat wabah flu babi di Meksiko. Lebih dari seribu orang lainnya terkena penyakit ini.

Gejala Flu H1N1 (FLU BABI)

Berikut gejala-gejala Flu Babi (Influenza Amerika Utara atau H1N1 2009) :

1. Demam tinggi yang datang tiba-tiba di atas suhu 39 derajat selsius
2. Batuk
3. Sakit Kepala
4. Pegal Linu & Nyeri Otot
5. Kelelahan yang Berlebihan
6. Sakit Tenggorokan
7. Iritasi pada Mata
8. Muntah-muntah
9. Diare

Sumber : Depkes dan Reuters

Palang Merah Remaja

Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang[1]. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.


SEJARAH
PALANG MERAH REMAJA (PMR)

Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.

Pada tahun 1919 didalam siding Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.

Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
[sunting] Pendidikan dan pelatihan PMR

Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:

1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader relawan.
5. Remaja calon pemimpin PMI masa depan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:

1. Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
2. Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
3. Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
4. Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
5. Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

Jumbara

Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara tingkat kabupaten, daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.

Tribakti PMR

dalam PMR ada tugas yang arus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR tersebut adalah:

1. Berbakti Kepada Masyarakat
2. Mempertinggi Mutu Ketrampilan dan Memelihara Kebersihan Serta Kesehatan.
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Tingkatan PMR

Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya

1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning

Prinsip dasar kepalangmerahan

Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).

1. Kemanusiaan
2. Kesamaan
3. Kenetralan
4. Kemandirian
5. Kesukarelaan
6. Kesatuan
7. Kesemestaan

PMI dalam Pengurangan Risiko Dampak Bencana

PMI dalam Mengurangi Risiko Dampak Bencana telah melaksanakan Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) sejak tahun 2002 di 13 provinsi yaitu di Lampung, Sumatera Barat, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara. Program PERTAMA merupakan program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mengurangi risiko dan dampak bencana yang terjadi di lingkungannya. Tahapan Program PERTAMA Secara kronologis, Program PERTAMA dimulai dengan seleksi area. Daerah yang dipilih adalah yang dinilai paling rawan bencana dan adanya komitmen dari masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan sumber dayanya. Selanjutnya PMI bersama masyarakat melakukan VCA (Vulnerability and Capacity Assessment) atau Kajian Kerentanan dan Kapasitas dengan menggunakan alat PRA (Participatory Rural Appraisal). Survei dasar (baseline) dan PSK (Pengetahuan, Sikap, dan Ketrampilan) menjadi tahap berikutnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat di lokasi-lokasi Program PERTAMA akan dilaksanakan.


Pengembangan kapasitas

Untuk meningkatkan kapasitas PMI dan masyarakat dalam menjalankan Progam PERTAMA, PMI merekrut dan melatih Korps Sukarela (KSR) serta Tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang ada di masyarakat. Korps Sukarela dan Tim Sibat bersama masyarakat melakukan pemetaan ancaman, kerentanan, risiko, dan kapasitas, yang menjadi salah satu bahan pembuatan rencana aksi. Rencana Aksi Pengurangan Risiko dibuat secara bottom up dan melibatkan partisipasi penuh dari masyarakat, kemudian diadvokasi dan disosialisasikan kepada Pemerintah Daerah setempat untuk mendapatkan dukungan teknis dan pendanaannya. Pencapaian Program PERTAMA Penanggulangan Bencana. Masyarakat telah meningkat kemampuannya sebagai first responder dalam tanggap darurat dan melaksanakan mitigasi terhadap bencana. Berbagai upaya pendidikan, pelatihan, dan simulasi telah dilakukan untuk memperkuat ketrampilan membuat peta rawan bencana, menentukan jalur evakuasi dan sistem peringatan dini berbasis masyarakat. Pengembangan Kapasitas. Pendidikan dan pelatihan berjenjang diberikan kepada staf dan relawan PMI, sehingga mereka mampu melakukan upaya penyadaran dan mobilisasi masyarakat, melakukan sosialisasi dan advokasi, sekaligus menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan. Kesehatan. Dengan fasilitasi dari KSR dan Sibat, telah dilakukan upaya penyadaran mengenai hidup bersih dan sehat, perbaikan sarana air bersih, pencegahan penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk, lingkungan yang kotor, air limbah, dan lain-lain. Ekonomi. Walaupun pengentasan kemiskinan bukanlah bidang kegiatan dari PMI, akan tetapi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kerentanan masyarakat, maka sumber-sumber penghidupan masyarakat perlu dilindungi.



Implementasi

Program PERTAMA di PMI Cabang Jakarta Barat dan Jakarta Timur telah mendorong terbentuknya koperasi serta tabungan di masyarakat sebagai upaya pengurangan risiko di bidang ekonomi. PMI Cabang Lampung Barat mencoba mengatasi ancaman tanah longsor di Desa Suoh dengan menanami lereng dengan bambu dan pohon-pohon perdu. Dan di Kabupaten Polewali Mandar, masyarakat melakukan penanaman pohon bakau di sepanjang pantai untuk mengatasi ancaman abrasi. Sejak munculnya bencana sebagai dampak dari perubahan iklim, pada tahun 2005 Program PERTAMA mendapat dukungan Red Cross/Red Crescent (RD/RC) Climate Center berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan kapasitas dalam mengintegrasikan komponen perubahan iklim melalui kegiatan penyadaran, aksi, advokasi, dan analisis. Pengarustamaan. Konsep, strategi, dan pendekatan Program PERTAMA telah diintegrasikan dalam Rencana Strategis PMI tahun 2004-2009. PMI juga telah melakukan pengembangan manual dan panduan pelatihan PERTAMA, manual dan panduan pelatihan VCA, manual dan panduan pelatihan Pemetaan, serta media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) untuk mendukung perubahan perilaku masyarakat. sumber :www.pmi.or.id

Air dan Sanitasi untuk Masyarakat Rentan

Sesuai dengan kebijakan Palang Merah indonesia 1999-2004 dan merujuk pada Stragegy IFRC 2010, bahwa program kesehatan PMI Membantu masyarakat kelompok rentan untuk mempromosikan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kebersihan diri dan fasilitas air bersih dan sanitasi; menjadikannya sebagai program terpadu dengan pemberdayaan masyarakat di bidang pertolongan pertama, penanganan bencana, dan pengembangan program “watsan” untuk masyarakat kelompok rentan yang mengalami kesulitan akses air bersih dan masyarakat di tempat pengungsian karena bencana atau konflik.

Sejak tahun 1999 PMI telah berpengalaman mengembangkan program air dan sanitasi sebagai bagian dari program Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (PPBM). Pada tahun 2002, untuk mengoptimalisasi pemberdayaan masyarakat, PMI telah mengadopsi pendekatan Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST).


Pada tahun 2005, selama operasi tsunami, PMI mendapat kesempatan untuk mengoperasikan ERU WatSan dari berbagai perhimpunan nasional, seperti; PM Spanyol, PM Perancis, PM Jerman, PM Austria, dan PM Macedonia. Setelah operasi tsunami selesai, kebanyakan peralatan ERU WatSan tersebut diserahterimakan kepada PMI, Bahkan peran serta PMI di bidang air dan sanitasi bertambah. PMI melakukan restrukturisasi organisasinya pada bulan Maret 2006 dan Sub Divisi WatSan telah dibentuk.

Aksi nyata yang dilakukan, pada tahun 2001 PMI telah mengembangankan program PPBM-PHAST dimulai di Tarakan Kalimantan Timur untuk masayarakat pantai yang kesulitan air bersih dan sanitasi dengan hasil yang cukup memuaskan. Kesuksesan ini PMI melanjutkan dalam mengembangkan didaerah lainnya seperti ; Indaramayu, Singkawang, Muara Enim, Cirebon, Blora, Bantul, Bau-Bau, Gorontalo (kota & kabupaten), Boalemo, bandar lampung, bengkulu selatan, Ogan komering ilir, jambi, pekan baru, serang, cianjur, kota ambon, maluku tengah, NTT, sejumlah kabupaten di Aceh , dan sejumlah kabupaten di Sumut (pasca bencana gempa dan tsunami 2004).

Untuk yang sedang berjalan sampai tahun 2009, PMI sedang mengembangkan program di wilayah Jakarta Selatan, Pasuaruan, Paser (Kaltim), Pohuwato dan Bonebolango(Gorontalo, Bangka, Pangkal Pinang, Aceh Barat, Serang, dan Indramayu. sumber : www.pmi.or.id

Ayo Donor Darah

Salah satu kegiatan PMI yang paling dikenal masyarakat adalah donor darah. Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Tidak membutuhkan persyaratan sulit untuk menjadi calon donor.


Kriteria umum yang ditetapkan PMI adalah antara lain:

- calon donor harus berusia 17-60 tahun,

- berat badan minimal 45 kg

- tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole).

- Jika berminat, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran; lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah; serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.

- Jika lulus, barulah darah dan contoh darah diambil.

- Namun, harus diingat, demi menjaga kesehatan dan keamanan darah, individu yang antara lain memiliki kondisi seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui untuk sementara waktu tidak dapat menjadi donor.